Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2010

Doa di pagi hari

Sesaat mataku tertahan pada milis yang masuk ke e mailku har i ini dari seorang teman ... .  Ah betapa indah hari2 yang ku lewati jika semua terlantun doa untuk saudara2, teman2 bahkan rival kita mungkin ... . teruntuk teman, kerabat yang berada di sekelilingku semoga catatan ini bisa diambil hikmahnya... Pagi ini ketika aku melangkahkan kaki keluar rumah. Ya Allah, aku memohon bisa bahagia dengan orang-orang yang aku temui hari ini. Aku juga memohon bahwa mereka juga bahagia dengan keberadaanku. Semua kuserahkan pada-Mu, sehingga tidak perlu ada khawatir dan ketakutan. Karena aku yakin, setiap harinya akan selalu ada kejutan-kejutan indah untukku. Semoga aku dan orang-orang disekitarku dapat saling belajar dan saling memberi manfaat. Ya Allah, maafkan aku jika beberapa hari ini aku rapuh dan selalu mengeluh. Tapi mulai pagi ini, aku seharusnya bersyukur dengan semua nikmat yang tidak bisa aku hitung. Aku masih bisa bernafas, masih bisa berjalan, masih bisa ketik email ini. Mo

Arti Sebuah Nilai

     Artikel ini saya dapat dari seorang teman dunia maya ... belajar tentang kehidupan tidak selalu dari apa yang kita alami... mungkin banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya dari pengalaman orang lain ... Arti Sebuah Nilai Dearest Super Mom and Dad…. Semoga tulisan ini menjumpai Anda semua dalam limpahan Kasih Sayang dan Karunia-Nya sebagai bekal menjalankan peran-peran kehidupan, terutama peran sebagai orang tua. Setelah berakhirnya pembelajaran di semester I ini, Anda mendapatkan sederet angka-angka yang tertera dalam rapot sang buah hati. Biasanya jika nilai sang ank jelek, maka ada dua pensikapan yang ditampilkan orang tua. Yang pertama seperti kebakaran jenggot, seakan-akan masa depan sang anak akan suram dengan nilai itu, lalu dilanjutkan dengan sedikit bumbu “omelan dan hukuman”. Yang kedua santai saja seakan-akan tidak ada masalah dengan “nilai segitu”. Toh dalam kehidupan banyak orang sukses walaupun nilai rapotnya gak bagus. Nah loh..? Dearest Super parents…Nil

Paku

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah … Hari pertama anak itu telah melakukan 48 pake ke pagar setiap kali dia marah … Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memaku pake ke pagar. Ahirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah. Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahukan ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa