(Part 1)
Kenapa saya menulis seperti ini??
Karena saya mengalami hal yang sangat tidak mengenakkan dan semoga tidak berulang di lain waktu. Betul dan salah bagaikan dua sisi mata uang, so close with us.
Niatnya menegur, sudah pakai cara yang santun, yups dapat semprotan balik, wow koq begini ya! Catatan juga buat anak-anakku tercinta yang tidak luput dari pengelihatan bundamu.
• Alasannya pasti ada saja, tentu saja beribu alasan selalu tersedia, kita pun tidak bermasalah dengan alasan yang terlontar apapun bentuknya dan itu suatu permakluman dari seorang teman.
• Tapi yang jadi masalah caranya minim samalah dengan standar jemuran maksudnya teguran yang diberikan, syukur-syukur more better wong ya walaupun sedikit memang kita ada khilafnya.
• Alasan ataupun pembelaan diri secukupnya dan sewajarnya sajalah, kiranya orang yang menegur paham alasan kehilafan kita, jangan sampai mencari kambing hitam, memperlebar pembicaraan yang memperkeruh masalah.
• Meminta solusi kedepannya yang kiranya dianggap baik. Tidak mengulang kesalahan serupa walaupun tak sama dalam konteks disengaja (he3 kira-kira ada nggak ya?)
• Diam adalah cara mujarab memadamkan amarah yang kadung terlontar, tapi gunakan momen diam sebagai agenda bermuhasabah memilah-milah akar permasalahan yang ada, dan apa yang dianggap perlu kita lakukan untuk jadi lebih baik.
• Dendam ?! Nggak segitunya kali ya, lebay banget pake acara dendam segala he3…
• Cheerfull, semangat dan tebarkan senyum terbaik kita, karena telah melewati tahapan ujian berupa kesalahan dan nantinya naik tingkat jadi lebih baik lagi.
• Wajah muram dan negative thinking menyedot 40% energi positif kita
Good luck selamat berjuang menikmati kesalahan, karena kesalahan adalah resiko dari suatu pekerjaan untuk diambil pelajaran di waktu mendatang.
Untuk anak-anakku dan murid-muridku, teguran yang terlontar adalah gejala alam negative yang muncul dari kejadian negative yang kalian munculkan he3… maksudnya, tindakan yang muncul untuk mengingatkan kalian. Karena bunda sayang kalian … .
Setelah selesai part 1 berarti wajib bersambung ke part 2…
Comments
Post a Comment
ya